Tersenyumlah Sayang, Jangan Bersedih, Allah Mencintaimu
Sahabatku, hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian alasannya ialah cobaan dan ujian ialah sunatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dengan masalah yang tidak disukainya atau masalah yang sangat bahagianya.
Bila engkau memandang segalanya dari Tuhanmu.
Yang membuat segalanya.
Yang menimpakan ujian.
Yang mengakibatkan sakit hatimu.
Yang membuat keinginanmu terhalang.
Serta menyusahkan hidupmu.
Pasti akan damailah hatimu.
Karena kuliner Allah sengaja mentakdirkan segalanya.
Untuk sesuatu yang tidak akan sia-sia.
Bukan alasannya ialah Allah tidak tahu derita hidupmu.
Ataupun retaknya hatimu.
Tapi mungkin itulah yang beliau mau, alasannya ialah beliau tahu.
melaluiataubersamaini beginilah hatimu akan menjadi lebih lunak.
cepatdangampang untuk dekat dan dekat denganNya”
Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa saya doloenya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, saya spesialuntuklah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar saya ke sebuah roda berputar.
Kemudian ia mulai memutar-mutar saya hingga saya merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata “belum !” kemudian ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih jelek lagi ia memasukkan saya ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !”
Akhirnya ia mengangkat saya dari perapian itu dan membiarkan saya hingga dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Sesudah hambar saya didiberikan kepada seorang perempuan muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.
Wanita itu berkata “belum !” Lalu ia mempersembahkan saya kepada seorang laki-laki dan ia memasukkan saya lagi ke perapian yang lebih gerah dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis saya berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Sesudah puas “menyiksaku” sekarang saya dibiarkan dingin.
Sesudah benar-benar dingin, seorang perempuan anggun mengangkatku dan menempatkan saya dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, alasannya ialah di hadapanku bangun sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang kemudian menjadi sirna tatkala kulihat diriku.
Sahabatku, itulah kehidupan di dunia. Dalam kehidupan ini adakalanya kita mencicipi manisnya hidup dan adakalanya kita mencicipi pahitnya cobaan kehidupan. Tatkala kita ditimpa banyak sekali cobaan, kita seakan-akan mengeluh terhadap apa yang menimpa kita. Tapi dibalik itu tiruana, sadarilah bahwa itu ialah cara Allah untuk membuat kita kuat, membuat kita lebih baik, membuat kita menjadi orang yang selalu tahu arti dari sebuah kehidupan.
Memang pada ketika itu tidaklah sangat bahagia, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata yang keluar. Tetapi inilah cara Allah membentuk kita dan inilah cara Allah mengubah kita semoga menjadi anggun dan memancarkan kemuliaan.
Sahabatku, yakinlah bahwa Allah akan senantiasa membimbing hambaNya yang taat kepadaNya menuju sesuatu yang lebih baik walaupun dengan jalan penuh derita , penuh tangis tapi kelak bila mengetahui hasil yang kita peroleh dari tiruana itu maka kita tidak akan menyesal sedikitpun atas tiruana penderitaan kita. Air mata kesedihan yang kita teteskan akan berganti dengan air mata kebahagiaan .
Dari Anas RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila Allah menyayangi seorang hamba atau ingin memmembersihkankannya, maka Allah memdiberi dan mencurahkan cobaan kepadanya. Maka apabila hamba itu berdoa dengan mengucapkan “Wahai Tuhanku”, Allah berfirman, “Labbaik wahai hamba-Ku. Tidaklah engkau meminta sesuatu kepada-Ku, kecuali Aku mempersembahkannya kepadamu. Adakalanya Aku menyegerakan untukmu dan adakalanya saya menjadikannya simpanan untukmu”. [HR. Ibnu Abid-Dunya]
Sahabatku, apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, tidakboleh berkecil hati, alasannya ialah tamat dari apa yang sedang anda hadapi ialah kenyataan bahwa anda lebih baik, dan semakin anggun dalam kehidupan ini.
Tersenyumlah jikalau dirimu diuji
Tersenyumlah jikalau dirimu dilukai
Tersenyumlah jikalau dirimu disakiti
Tersenyumlah jikalau dirimu dikhianati
Hanya sabar dan syukur yang membuat senyuman.
Ketika engkau tetap tersenyum, meskipun merasa sakit...
Ketika engkau tetap memdiberi, meskipun tak pernah dibalas...
Ketika engkau tetap ceria, meskipun terluka...
Ketika engkau tetap diam, meskipun perih...
Dan ketika engkau bahagia, meskipun kehilangan...
Di situlah ketulusan hati sedang diuji...
Kesedihan mengajarkan wacana indahnya kebahagiaan...
Seperti juga sakit, mengajarkan wacana nikmatnya sehat...
Dan apabila sakit, Allah SWT yang menyembuhkannya...
Seringkali kita berputus asa tatkala mendapat kesusahan atau cobaan.
Padahal Allah SWT sudah memdiberi kesepakatan bahwa di balik kesusahan ada kegampangan, pasti ada jalan keluar yang begitu dekat...
Tidak ada yang abadi di dunia ini, begitupun kesedihan. Bukankah kehidupan ini bagaikan sebuah roda berputar ? Ada masa hadir dan ada masa pergi.
Senang dan susah, sedih dan bangga ialah sebuah ritme kehidupan.
Yang hadir silih berganti, serta mustahil dihindari.
Bersenang-senanglah dikala susah, bergembiralah mabadunga sedih.
Mungkin esok lusa engkau akan bertemu dengan kesenangan dan kegembiraan.
Bila dirimu tidak bisa melupakan saat-saat sedih dan duka, maka cobalah berteman dekat dengannya.
Dikala engkau bisa mengambil makna darinya.
Saat itu kamu akan bersyukur.
Betapa indahnya hari-harimu yang sudah lalu, betapapun pahitnya.
Ia ialah obat bagimu, sebuah penawar kehidupanmu.
Yang dengannya engkau menikmati manisnya iman...
Sesuatu yang pertamanya pahit yang alhasil berbuah manis.
Bila kamu berduka cita mengacalah pada lubuk hati.
Disana kamu akan menemui bahwa sesungguhnya,
engkau sedang menangisi sesuatu yang pernah engkau syukuri...
Dibalik tangis itu ada kebahagiaan.
Dibalik tangis itu ada senyuman..
Dibalik tangis itu ada anugerah...
Alangkah terhormatnya hati yang luka.
Yang bisa menyanyikan lagu kebahagiaan dengan hati yang gembira...
Hikmah dan perilaku bijaksana ialah anugerah yang didiberikan oleh Allah kepada hambaNya, sebagaimana Firman-Nya (Artinya) :"Allah mempersembahkan nasihat kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang didiberi hikmah, sungguh sudah didiberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang sanggup mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal." (QS. Al Baqarah: 269)
"Bersabarlah, dan tidaklah kesabaranmu itu melainkan dengan dukungan dari Allah." (QS. An-Nahl : 127)
Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah pasti Allah akan mencukupkan (keperluan) nya." (QS. Ath Tholaq: 3).
Bangkitlah sobat dekatku, tersenyumlah... tidakboleh kamu biarkan jiwamu terpuruk ataupun lupa dengan sang pencipta dengan segala coba'an-Nya, entah itu berupa kesenangan ataupun kesusahan. Kegagalan juga suatu coba'an.. ingatlah kita insan spesialuntuk merancang. Tuhanlah yang menentukan.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk golongan orang yang sabar dalam menghadapi setiap ketentuan-Mu. Jadikanlah kami sebagai hamba-Mu yang selalu bertawakkal dan bergantung kepada-Mu ...
Sumber : https://qolbussalam.wordpress.com/2010/12/11/dongeng-sang-cangkir-cantik/
Bila engkau memandang segalanya dari Tuhanmu.
Yang membuat segalanya.
Yang menimpakan ujian.
Yang mengakibatkan sakit hatimu.
Yang membuat keinginanmu terhalang.
Serta menyusahkan hidupmu.
Pasti akan damailah hatimu.
Karena kuliner Allah sengaja mentakdirkan segalanya.
Untuk sesuatu yang tidak akan sia-sia.
Bukan alasannya ialah Allah tidak tahu derita hidupmu.
Ataupun retaknya hatimu.
Tapi mungkin itulah yang beliau mau, alasannya ialah beliau tahu.
melaluiataubersamaini beginilah hatimu akan menjadi lebih lunak.
cepatdangampang untuk dekat dan dekat denganNya”
Kisah Sang Cangkir Cantik
Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah saya lihat,” ujar si kakek.Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa saya doloenya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, saya spesialuntuklah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar saya ke sebuah roda berputar.
Kemudian ia mulai memutar-mutar saya hingga saya merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata “belum !” kemudian ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih jelek lagi ia memasukkan saya ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !”
Akhirnya ia mengangkat saya dari perapian itu dan membiarkan saya hingga dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Sesudah hambar saya didiberikan kepada seorang perempuan muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.
Wanita itu berkata “belum !” Lalu ia mempersembahkan saya kepada seorang laki-laki dan ia memasukkan saya lagi ke perapian yang lebih gerah dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis saya berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Sesudah puas “menyiksaku” sekarang saya dibiarkan dingin.
Sesudah benar-benar dingin, seorang perempuan anggun mengangkatku dan menempatkan saya dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, alasannya ialah di hadapanku bangun sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang kemudian menjadi sirna tatkala kulihat diriku.
Sahabatku, itulah kehidupan di dunia. Dalam kehidupan ini adakalanya kita mencicipi manisnya hidup dan adakalanya kita mencicipi pahitnya cobaan kehidupan. Tatkala kita ditimpa banyak sekali cobaan, kita seakan-akan mengeluh terhadap apa yang menimpa kita. Tapi dibalik itu tiruana, sadarilah bahwa itu ialah cara Allah untuk membuat kita kuat, membuat kita lebih baik, membuat kita menjadi orang yang selalu tahu arti dari sebuah kehidupan.
Memang pada ketika itu tidaklah sangat bahagia, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata yang keluar. Tetapi inilah cara Allah membentuk kita dan inilah cara Allah mengubah kita semoga menjadi anggun dan memancarkan kemuliaan.
Sahabatku, yakinlah bahwa Allah akan senantiasa membimbing hambaNya yang taat kepadaNya menuju sesuatu yang lebih baik walaupun dengan jalan penuh derita , penuh tangis tapi kelak bila mengetahui hasil yang kita peroleh dari tiruana itu maka kita tidak akan menyesal sedikitpun atas tiruana penderitaan kita. Air mata kesedihan yang kita teteskan akan berganti dengan air mata kebahagiaan .
Dari Anas RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila Allah menyayangi seorang hamba atau ingin memmembersihkankannya, maka Allah memdiberi dan mencurahkan cobaan kepadanya. Maka apabila hamba itu berdoa dengan mengucapkan “Wahai Tuhanku”, Allah berfirman, “Labbaik wahai hamba-Ku. Tidaklah engkau meminta sesuatu kepada-Ku, kecuali Aku mempersembahkannya kepadamu. Adakalanya Aku menyegerakan untukmu dan adakalanya saya menjadikannya simpanan untukmu”. [HR. Ibnu Abid-Dunya]
Sahabatku, apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, tidakboleh berkecil hati, alasannya ialah tamat dari apa yang sedang anda hadapi ialah kenyataan bahwa anda lebih baik, dan semakin anggun dalam kehidupan ini.
Tersenyumlah jikalau dirimu diuji
Tersenyumlah jikalau dirimu dilukai
Tersenyumlah jikalau dirimu disakiti
Tersenyumlah jikalau dirimu dikhianati
Hanya sabar dan syukur yang membuat senyuman.
Ketika engkau tetap tersenyum, meskipun merasa sakit...
Ketika engkau tetap memdiberi, meskipun tak pernah dibalas...
Ketika engkau tetap ceria, meskipun terluka...
Ketika engkau tetap diam, meskipun perih...
Dan ketika engkau bahagia, meskipun kehilangan...
Di situlah ketulusan hati sedang diuji...
Kesedihan mengajarkan wacana indahnya kebahagiaan...
Seperti juga sakit, mengajarkan wacana nikmatnya sehat...
Dan apabila sakit, Allah SWT yang menyembuhkannya...
Seringkali kita berputus asa tatkala mendapat kesusahan atau cobaan.
Padahal Allah SWT sudah memdiberi kesepakatan bahwa di balik kesusahan ada kegampangan, pasti ada jalan keluar yang begitu dekat...
Tidak ada yang abadi di dunia ini, begitupun kesedihan. Bukankah kehidupan ini bagaikan sebuah roda berputar ? Ada masa hadir dan ada masa pergi.
Senang dan susah, sedih dan bangga ialah sebuah ritme kehidupan.
Yang hadir silih berganti, serta mustahil dihindari.
Bersenang-senanglah dikala susah, bergembiralah mabadunga sedih.
Mungkin esok lusa engkau akan bertemu dengan kesenangan dan kegembiraan.
Bila dirimu tidak bisa melupakan saat-saat sedih dan duka, maka cobalah berteman dekat dengannya.
Dikala engkau bisa mengambil makna darinya.
Saat itu kamu akan bersyukur.
Betapa indahnya hari-harimu yang sudah lalu, betapapun pahitnya.
Ia ialah obat bagimu, sebuah penawar kehidupanmu.
Yang dengannya engkau menikmati manisnya iman...
Sesuatu yang pertamanya pahit yang alhasil berbuah manis.
Bila kamu berduka cita mengacalah pada lubuk hati.
Disana kamu akan menemui bahwa sesungguhnya,
engkau sedang menangisi sesuatu yang pernah engkau syukuri...
Dibalik tangis itu ada kebahagiaan.
Dibalik tangis itu ada senyuman..
Dibalik tangis itu ada anugerah...
Alangkah terhormatnya hati yang luka.
Yang bisa menyanyikan lagu kebahagiaan dengan hati yang gembira...
Hikmah dan perilaku bijaksana ialah anugerah yang didiberikan oleh Allah kepada hambaNya, sebagaimana Firman-Nya (Artinya) :"Allah mempersembahkan nasihat kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang didiberi hikmah, sungguh sudah didiberi kebajikan yang banyak. Dan tak ada yang sanggup mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal." (QS. Al Baqarah: 269)
"Bersabarlah, dan tidaklah kesabaranmu itu melainkan dengan dukungan dari Allah." (QS. An-Nahl : 127)
Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah pasti Allah akan mencukupkan (keperluan) nya." (QS. Ath Tholaq: 3).
Bangkitlah sobat dekatku, tersenyumlah... tidakboleh kamu biarkan jiwamu terpuruk ataupun lupa dengan sang pencipta dengan segala coba'an-Nya, entah itu berupa kesenangan ataupun kesusahan. Kegagalan juga suatu coba'an.. ingatlah kita insan spesialuntuk merancang. Tuhanlah yang menentukan.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk golongan orang yang sabar dalam menghadapi setiap ketentuan-Mu. Jadikanlah kami sebagai hamba-Mu yang selalu bertawakkal dan bergantung kepada-Mu ...
Sumber : https://qolbussalam.wordpress.com/2010/12/11/dongeng-sang-cangkir-cantik/